5 Jenis Penyakit Keturunan yang Sering Dialami: Pahami dan Cegah
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa beberapa penyakit seolah ‘turun-temurun’ dalam keluarga? Nah, inilah misteri yang diungkap oleh ilmu genetika. 5 Jenis Penyakit Keturunan yang Sering Dialami adalah topik yang akan kita bahas kali ini. Mengenal penyakit-penyakit ini penting, bukan hanya untuk menjaga kesehatan diri sendiri, tapi juga untuk melindungi generasi penerus.
Bayangkan, jika kamu tahu bahwa ada kemungkinan penyakit tertentu akan diwariskan kepada anakmu, tentu kamu akan lebih waspada. Dengan memahami mekanisme pewarisan, gejala, dan cara pencegahan, kita bisa meminimalkan risiko penyakit keturunan. Mari kita selami dunia genetika dan belajar lebih banyak tentang 5 jenis penyakit keturunan yang sering dialami.
Pengertian Penyakit Keturunan
Penyakit keturunan, atau yang juga dikenal sebagai penyakit genetik, adalah kondisi medis yang disebabkan oleh kelainan pada gen atau kromosom seseorang. Kelainan ini dapat diwariskan dari orang tua kepada anak, dan dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan.
Gen adalah unit dasar hereditas yang membawa informasi genetik. Setiap gen terletak pada lokus tertentu pada kromosom, dan terdapat dua salinan dari setiap gen, satu dari ibu dan satu dari ayah. Kelainan pada gen dapat terjadi karena mutasi, yaitu perubahan pada urutan DNA dalam gen tersebut.
Mutasi ini dapat terjadi secara spontan atau diwariskan dari orang tua.
Contoh Penyakit Keturunan yang Sering Dialami
Ada banyak jenis penyakit keturunan, dan beberapa di antaranya lebih umum daripada yang lain. Berikut adalah lima contoh penyakit keturunan yang sering dialami:
- Sindrom Down: Sindrom Down adalah kelainan kromosom yang disebabkan oleh adanya salinan kromosom 21 tambahan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan, termasuk keterlambatan perkembangan, cacat jantung, dan masalah penglihatan dan pendengaran.
- Fibrosis Kistik: Fibrosis kistik adalah penyakit genetik yang mempengaruhi kelenjar yang menghasilkan lendir, keringat, dan cairan pencernaan. Lendir yang dihasilkan menjadi tebal dan lengket, yang dapat menyumbat saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi paru-paru berulang, kesulitan bernapas, dan masalah pencernaan.
- Hemofilia: Hemofilia adalah penyakit genetik yang menyebabkan gangguan pembekuan darah. Orang dengan hemofilia mengalami kesulitan dalam menghentikan pendarahan, bahkan setelah cedera ringan. Ada dua jenis hemofilia, yaitu hemofilia A dan hemofilia B, yang keduanya disebabkan oleh kelainan pada gen yang terlibat dalam proses pembekuan darah.
- Talasemia: Talasemia adalah penyakit genetik yang mempengaruhi produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Orang dengan talasemia memiliki jumlah sel darah merah yang lebih sedikit dan lebih kecil daripada biasanya, yang dapat menyebabkan anemia dan kelelahan.
Ada dua jenis talasemia, yaitu talasemia alfa dan talasemia beta, yang keduanya disebabkan oleh kelainan pada gen yang terlibat dalam produksi hemoglobin.
- Distrofi Otot Duchenne: Distrofi otot Duchenne adalah penyakit genetik yang mempengaruhi otot rangka. Kondisi ini disebabkan oleh kelainan pada gen yang bertanggung jawab untuk produksi protein yang penting untuk fungsi otot. Otot menjadi lemah dan memburuk seiring waktu, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam berjalan, bernapas, dan menelan.
Kondisi ini umumnya muncul pada masa kanak-kanak.
Mekanisme Pewarisan Penyakit Keturunan: 5 Jenis Penyakit Keturunan Yang Sering Dialami
Penyakit keturunan diturunkan dari orang tua kepada anak melalui gen. Gen adalah unit dasar pewarisan sifat yang terletak pada kromosom. Setiap orang memiliki dua salinan gen, satu dari ibu dan satu dari ayah. Gen-gen ini dapat berupa alel, yaitu bentuk alternatif dari gen yang sama.
Alel dapat bersifat dominan atau resesif.
Mekanisme Pewarisan Penyakit Keturunan
Mekanisme pewarisan penyakit keturunan dapat dijelaskan dengan diagram seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
- Penyakit keturunan diturunkan dari orang tua kepada anak melalui gen. Gen adalah unit dasar pewarisan sifat yang terletak pada kromosom.
- Setiap orang memiliki dua salinan gen, satu dari ibu dan satu dari ayah.
- Gen-gen ini dapat berupa alel, yaitu bentuk alternatif dari gen yang sama.
- Alel dapat bersifat dominan atau resesif.
Contoh ilustrasi bagaimana gen resesif dan dominan berperan dalam pewarisan penyakit keturunan:
Misalnya, penyakit fibrosis kistik adalah penyakit keturunan resesif. Ini berarti bahwa seseorang harus mewarisi dua salinan gen resesif untuk mengembangkan penyakit ini. Jika seseorang mewarisi satu salinan gen resesif dan satu salinan gen dominan, mereka akan menjadi pembawa penyakit tersebut, tetapi tidak akan menunjukkan gejala.
Mereka dapat menurunkan gen resesif kepada anak-anak mereka, yang kemudian dapat mengembangkan penyakit tersebut.
Contoh lain, penyakit Huntington adalah penyakit keturunan dominan. Ini berarti bahwa seseorang hanya perlu mewarisi satu salinan gen dominan untuk mengembangkan penyakit tersebut. Jika seseorang mewarisi gen dominan, mereka akan mengembangkan penyakit tersebut, terlepas dari apakah mereka mewarisi gen dominan atau resesif dari orang tua lainnya.
Perbedaan Antara Penyakit Keturunan Autosomal dan Gonosomal
Penyakit keturunan dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi gen yang bertanggung jawab untuk penyakit tersebut. Gen autosomal terletak pada kromosom autosom, yaitu kromosom yang bukan kromosom seks. Gen gonosomal terletak pada kromosom seks, yaitu kromosom X atau Y.
Penyakit keturunan autosomal diturunkan melalui kromosom autosom. Penyakit ini dapat bersifat dominan atau resesif. Contoh penyakit autosomal dominan adalah penyakit Huntington. Contoh penyakit autosomal resesif adalah fibrosis kistik.
Penyakit keturunan gonosomal diturunkan melalui kromosom seks. Penyakit ini dapat bersifat terkait-X atau terkait-Y. Penyakit terkait-X diturunkan melalui kromosom X. Penyakit terkait-Y diturunkan melalui kromosom Y. Contoh penyakit terkait-X adalah hemofilia.
Contoh penyakit terkait-Y adalah sindrom Klinefelter.
Perbedaan utama antara penyakit autosomal dan gonosomal adalah bahwa penyakit autosomal dapat diturunkan dari kedua orang tua, sedangkan penyakit gonosomal biasanya diturunkan dari satu orang tua.
Jenis Penyakit Keturunan yang Sering Dialami
Penyakit keturunan, juga dikenal sebagai penyakit genetik, adalah kondisi medis yang disebabkan oleh perubahan atau mutasi dalam gen seseorang. Mutasi ini dapat diturunkan dari orang tua kepada anak atau dapat terjadi secara spontan. Ada banyak jenis penyakit keturunan, dan beberapa di antaranya lebih umum daripada yang lain.
Artikel ini akan membahas tentang 5 jenis penyakit keturunan yang sering dialami, meliputi gejala, penyebab, dan cara pencegahannya. Dengan memahami penyakit ini, kita dapat meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah atau mengelola kondisi ini.
Ngomongin soal kesehatan, kita sering denger tentang 5 jenis penyakit keturunan yang sering dialami, seperti diabetes, hemofilia, talasemia, dan beberapa lainnya. Nah, selain faktor genetik, kondisi kulit juga bisa dipengaruhi oleh faktor luar, seperti infeksi. Kalau kamu penasaran dengan 5 infeksi kulit yang rentan terjadi pada orang dewasa, kamu bisa baca artikel 5 infeksi kulit yang rentan terjadi pada orang dewasa.
Meskipun berbeda, baik penyakit keturunan maupun infeksi kulit bisa mempengaruhi kualitas hidup kita. Penting untuk menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan rutin agar kita bisa mendeteksi dan mengatasinya sejak dini.
Jenis Penyakit Keturunan yang Sering Dialami
Berikut adalah tabel yang merangkum 5 jenis penyakit keturunan yang sering dialami, beserta gejala, penyebab, dan cara pencegahannya:
Nama Penyakit | Gejala | Penyebab | Cara Pencegahan |
---|---|---|---|
Hemofilia | Perdarahan yang berlebihan, mudah memar, mimisan yang sulit berhenti | Mutasi gen yang bertanggung jawab untuk produksi faktor pembekuan darah | Tes genetik sebelum kehamilan, konseling genetik, terapi gen |
Fibrosis Kistik | Batuk kronis, sesak napas, infeksi paru-paru yang berulang, masalah pencernaan | Mutasi gen yang bertanggung jawab untuk produksi protein yang mengatur pergerakan garam dan air | Tes genetik sebelum kehamilan, konseling genetik, terapi gen |
Sindrom Down | Tanda fisik yang khas, keterlambatan perkembangan, gangguan belajar | Adanya kromosom ekstra pada kromosom ke-21 | Tes genetik prenatal, konseling genetik |
Talasemia | Kelelahan, pucat, sesak napas, nyeri tulang | Mutasi gen yang bertanggung jawab untuk produksi hemoglobin | Tes genetik sebelum kehamilan, konseling genetik, transfusi darah, terapi gen |
Distrofi Otot Duchenne | Kelemahan otot, kesulitan berjalan, keterlambatan perkembangan motorik | Mutasi gen yang bertanggung jawab untuk produksi protein yang penting untuk fungsi otot | Tes genetik sebelum kehamilan, konseling genetik, terapi gen |
Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang 5 jenis penyakit keturunan yang sering dialami:
Hemofilia
Hemofilia adalah gangguan perdarahan yang diturunkan, yang disebabkan oleh mutasi gen yang bertanggung jawab untuk produksi faktor pembekuan darah. Faktor pembekuan darah adalah protein yang membantu menghentikan perdarahan dengan membentuk gumpalan darah. Tanpa faktor pembekuan darah yang cukup, perdarahan dapat berlangsung lama dan berat, bahkan dari luka kecil.
Gejala hemofilia bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Beberapa orang dengan hemofilia ringan mungkin hanya mengalami perdarahan yang berlebihan setelah cedera atau operasi. Sementara itu, orang dengan hemofilia berat dapat mengalami perdarahan spontan, bahkan tanpa cedera.
Contoh kondisi fisik yang dialami oleh seseorang yang mengidap hemofilia adalah memar yang besar dan tidak kunjung sembuh, mimisan yang sulit berhenti, perdarahan di persendian yang menyebabkan pembengkakan dan nyeri, serta perdarahan di otot yang menyebabkan kelemahan dan nyeri.
Fibrosis Kistik
Fibrosis kistik (CF) adalah penyakit genetik yang memengaruhi kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar yang mengeluarkan zat seperti keringat, lendir, dan enzim pencernaan. CF disebabkan oleh mutasi gen yang bertanggung jawab untuk produksi protein yang mengatur pergerakan garam dan air. Mutasi ini menyebabkan lendir menjadi kental dan lengket, sehingga menyumbat saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
Membahas soal penyakit keturunan, kita sering mendengar tentang 5 jenis yang umum, seperti hemofilia, talasemia, fibrosis kistik, penyakit Huntington, dan sindrom Down. Tapi tahukah kamu, penyakit menular seperti tifus juga bisa menjadi ancaman serius? Untuk itu, penting untuk memahami cara penularannya, seperti melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi atau kontak langsung dengan penderita, seperti yang dijelaskan di 2 penularan penyakit tifus yang harus diwaspadai.
Walaupun tifus bukan penyakit keturunan, memahami penularannya bisa membantu kita lebih waspada dan menjaga kesehatan diri dan keluarga, sehingga kita bisa lebih fokus untuk mencegah dan mengatasi 5 jenis penyakit keturunan yang sering dialami.
Gejala CF biasanya muncul pada masa kanak-kanak, dan dapat meliputi batuk kronis, sesak napas, infeksi paru-paru yang berulang, masalah pencernaan, seperti diare dan malnutrisi. CF juga dapat memengaruhi pankreas, hati, dan organ lainnya.
Contoh kondisi fisik yang dialami oleh seseorang yang mengidap CF adalah batuk kronis dengan dahak kental dan lengket, sesak napas, infeksi paru-paru yang berulang, dan masalah pencernaan seperti diare dan malnutrisi.
Sindrom Down
Sindrom Down adalah kondisi genetik yang disebabkan oleh adanya kromosom ekstra pada kromosom ke-21. Kondisi ini menyebabkan berbagai masalah fisik dan perkembangan. Sindrom Down adalah kondisi genetik yang paling umum, dan terjadi pada sekitar 1 dari 800 bayi yang lahir.
Gejala Sindrom Down bervariasi dari orang ke orang, tetapi biasanya meliputi tanda fisik yang khas, seperti mata miring ke atas, hidung kecil dan datar, mulut kecil, telinga yang lebih kecil dari biasanya, tangan dan kaki yang pendek, dan keterlambatan perkembangan, seperti keterlambatan berbicara, berjalan, dan kemampuan belajar.
Contoh kondisi fisik yang dialami oleh seseorang yang mengidap Sindrom Down adalah mata miring ke atas, hidung kecil dan datar, mulut kecil, telinga yang lebih kecil dari biasanya, tangan dan kaki yang pendek, dan keterlambatan perkembangan, seperti keterlambatan berbicara, berjalan, dan kemampuan belajar.
Bicara soal kesehatan, kita sering mendengar tentang penyakit keturunan seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, asma, dan kanker. Nah, bagi yang punya riwayat keluarga dengan penyakit-penyakit ini, menjaga pola makan sehat saat puasa jadi penting banget. Hindari makanan berlemak tinggi, makanan manis, makanan yang digoreng, makanan yang mengandung pengawet, dan makanan yang mengandung MSG.
Kenapa? Karena makanan-makanan ini bisa memicu perburukan kondisi kesehatan dan meningkatkan risiko penyakit keturunan. Ingat, 5 jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat puasa bisa membantu menjaga kesehatan dan mencegah penyakit keturunan semakin parah.
Talasemia
Talasemia adalah gangguan darah yang diturunkan, yang disebabkan oleh mutasi gen yang bertanggung jawab untuk produksi hemoglobin. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Mutasi ini menyebabkan produksi hemoglobin yang tidak normal, yang dapat menyebabkan sel darah merah menjadi lebih kecil dan lebih mudah rusak.
Gejala talasemia bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Beberapa orang dengan talasemia ringan mungkin tidak memiliki gejala, sementara orang dengan talasemia berat dapat mengalami kelelahan, pucat, sesak napas, nyeri tulang, dan pembesaran limpa.
Contoh kondisi fisik yang dialami oleh seseorang yang mengidap talasemia adalah kelelahan, pucat, sesak napas, nyeri tulang, dan pembesaran limpa.
Distrofi Otot Duchenne
Distrofi otot Duchenne (DMD) adalah penyakit genetik yang memengaruhi otot. DMD disebabkan oleh mutasi gen yang bertanggung jawab untuk produksi protein yang penting untuk fungsi otot. Mutasi ini menyebabkan protein yang rusak, yang mengakibatkan kelemahan otot progresif.
Gejala DMD biasanya muncul pada masa kanak-kanak, dan dapat meliputi kelemahan otot, kesulitan berjalan, keterlambatan perkembangan motorik, dan masalah pernapasan. DMD adalah penyakit yang progresif, yang berarti bahwa gejala akan memburuk seiring waktu.
Contoh kondisi fisik yang dialami oleh seseorang yang mengidap DMD adalah kelemahan otot, kesulitan berjalan, keterlambatan perkembangan motorik, dan masalah pernapasan.
Dampak Penyakit Keturunan
Penyakit keturunan, yang diturunkan dari orang tua ke anak, dapat memiliki dampak yang luas dan kompleks pada kehidupan seseorang. Dampak ini tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental, kualitas hidup, dan bahkan kehidupan keluarga dan masyarakat.
Dampak terhadap Kesehatan Fisik dan Mental
Penyakit keturunan dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan fisik, mulai dari gangguan ringan hingga penyakit kronis yang serius. Contohnya, penyakit jantung bawaan, diabetes, atau cystic fibrosis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan dan memerlukan perawatan medis yang berkelanjutan.
- Penyakit keturunan dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan keterbatasan fisik, yang dapat memengaruhi mobilitas dan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Beberapa penyakit keturunan juga dapat menyebabkan gangguan mental, seperti gangguan perkembangan, gangguan suasana hati, atau gangguan kecemasan. Hal ini dapat membuat seseorang mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari, membangun hubungan, dan mencapai potensi mereka.
Dampak terhadap Kualitas Hidup
Penyakit keturunan dapat memiliki dampak yang besar terhadap kualitas hidup seseorang.
- Penyakit kronis yang disebabkan oleh penyakit keturunan dapat menyebabkan seseorang merasa lelah, tidak bersemangat, dan kehilangan motivasi. Hal ini dapat memengaruhi produktivitas dan kemampuan mereka untuk bekerja atau belajar.
- Beberapa penyakit keturunan dapat menyebabkan keterbatasan fisik, yang dapat membuat seseorang sulit untuk melakukan kegiatan yang mereka sukai, seperti berolahraga, bepergian, atau berpartisipasi dalam hobi.
- Penyakit keturunan juga dapat memengaruhi hubungan interpersonal seseorang. Rasa sakit, ketidaknyamanan, atau keterbatasan fisik dapat membuat seseorang merasa terisolasi dan sulit untuk berinteraksi dengan orang lain.
Dampak terhadap Keluarga dan Masyarakat
Penyakit keturunan tidak hanya memengaruhi individu yang mengalaminya, tetapi juga dapat memiliki dampak signifikan pada keluarga dan masyarakat.
- Keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit keturunan seringkali harus menghadapi beban finansial yang besar untuk biaya perawatan medis, obat-obatan, dan peralatan medis.
- Penyakit keturunan juga dapat menyebabkan stres dan tekanan emosional bagi anggota keluarga lainnya, yang harus membantu merawat orang yang sakit dan beradaptasi dengan situasi yang menantang.
- Di tingkat masyarakat, penyakit keturunan dapat menjadi beban bagi sistem kesehatan, karena memerlukan sumber daya yang besar untuk diagnosis, pengobatan, dan perawatan.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Keturunan
Penyakit keturunan merupakan kondisi kesehatan yang disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua kepada anak. Kondisi ini dapat terjadi karena mutasi gen atau kelainan kromosom yang dapat mempengaruhi berbagai organ dan sistem tubuh. Penyakit keturunan dapat muncul sejak lahir atau baru muncul di kemudian hari.
Karena sifatnya yang diturunkan, pencegahan menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko terkena penyakit keturunan. Selain pencegahan, pemahaman tentang pengobatan juga sangat penting untuk membantu para penderita penyakit keturunan menjalani hidup yang lebih baik.
Konseling Genetik dan Pemeriksaan Pra-Nikah
Konseling genetik merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah penyakit keturunan. Konseling genetik dilakukan oleh ahli genetika yang memberikan informasi tentang risiko penyakit keturunan berdasarkan riwayat keluarga, kondisi kesehatan, dan faktor genetik lainnya. Dalam konseling genetik, pasangan yang merencanakan kehamilan dapat mengetahui risiko mereka dalam mewariskan penyakit keturunan kepada anak mereka.
Selain itu, konseling genetik juga dapat membantu pasangan dalam membuat keputusan yang tepat tentang kehamilan, seperti memilih metode reproduksi yang aman atau mempertimbangkan adopsi.
Pemeriksaan pra-nikah juga merupakan langkah penting dalam pencegahan penyakit keturunan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit keturunan yang mungkin terbawa oleh calon pengantin. Pemeriksaan pra-nikah dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan darah atau tes genetik. Hasil pemeriksaan ini dapat membantu pasangan untuk memahami risiko penyakit keturunan yang mungkin terjadi pada anak mereka.
Dengan mengetahui risiko tersebut, pasangan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti melakukan konseling genetik lebih lanjut atau memilih metode reproduksi yang aman.
Program dan Layanan Pencegahan Penyakit Keturunan
Ada beberapa program dan layanan yang tersedia untuk membantu pencegahan penyakit keturunan. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit keturunan, menyediakan layanan konseling genetik, dan mendukung pasangan yang berisiko tinggi dalam merencanakan kehamilan.
- Program Konseling Genetik di Rumah Sakit dan Klinik Spesialis: Banyak rumah sakit dan klinik spesialis memiliki program konseling genetik yang dapat diakses oleh masyarakat. Program ini biasanya dipandu oleh ahli genetika yang berpengalaman dan menyediakan layanan konsultasi, pemeriksaan genetik, dan informasi tentang penyakit keturunan.
- Layanan Pemeriksaan Pra-Nikah di Puskesmas dan Klinik Kesehatan: Beberapa puskesmas dan klinik kesehatan menyediakan layanan pemeriksaan pra-nikah. Layanan ini umumnya meliputi pemeriksaan darah dan tes genetik untuk mendeteksi penyakit keturunan yang umum terjadi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara gratis atau dengan biaya yang relatif terjangkau.
- Organisasi dan Yayasan yang Berfokus pada Penyakit Keturunan: Organisasi dan yayasan yang berfokus pada penyakit keturunan juga dapat memberikan informasi dan dukungan kepada masyarakat. Mereka biasanya memiliki website, hotline, dan kegiatan edukasi yang membahas tentang penyakit keturunan dan cara pencegahannya.
Metode Pengobatan Penyakit Keturunan, 5 jenis penyakit keturunan yang sering dialami
Pengobatan penyakit keturunan bertujuan untuk meringankan gejala, memperbaiki kualitas hidup, dan mencegah komplikasi. Metode pengobatan yang digunakan dapat bervariasi tergantung pada jenis penyakit keturunan dan tingkat keparahannya. Berikut beberapa contoh metode pengobatan penyakit keturunan:
- Terapi Gen: Terapi gen merupakan metode pengobatan yang menjanjikan untuk penyakit keturunan. Metode ini bertujuan untuk memperbaiki gen yang rusak atau mengganti gen yang hilang. Terapi gen masih dalam tahap pengembangan dan penelitian, namun telah menunjukkan hasil yang positif untuk beberapa jenis penyakit keturunan.
- Pengobatan Medis: Pengobatan medis seperti pemberian obat-obatan, terapi hormon, dan operasi dapat membantu meringankan gejala dan mencegah komplikasi penyakit keturunan. Contohnya, penderita fibrosis kistik dapat diberikan obat-obatan untuk mengencerkan lendir dan mencegah infeksi paru-paru.
- Terapi Fisik dan Okupasi: Terapi fisik dan okupasi dapat membantu meningkatkan fungsi fisik dan kognitif penderita penyakit keturunan. Contohnya, penderita distrofi otot dapat diberikan terapi fisik untuk memperkuat otot dan meningkatkan mobilitas.
- Terapi Pendukung: Terapi pendukung seperti konseling psikologis dan terapi keluarga dapat membantu penderita penyakit keturunan dalam menghadapi tantangan emosional dan sosial. Terapi ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan penderita.